KATA
PENGANTAR
Rasa syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga makalah ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya,
Makalah ini sengaja disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah askeb IV, yang berjudul kehamilan dan diabetes.
Sehingga dengan adanya makalah ini dapat membantu mahasiswa untuk
mengetahu apa penyakit diabetes dalam kehamilan
Dalam menyusun makalah ini kami kerja kelompok,
untuk itu kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah terlibat
dalam penulisan makalah ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih jauh dari kata sempurna,
oleh sebab itu saran yang membangun dari para pembaca sangat kami harapkan
untuk perbaikan penulisan makalah selanjutnya.
Yogyakarta, Juni 2012 ,
Kelompok 1
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar 1
Daftar
Isi 2
BAB
I LANDASAN TEORI
A.
LATAR BELAKANG 3
B.
DEFINISI 4
C.
KLASIFIKASI PENYAKIT 4
D. PENYEBAB DIABETES MELLITUS GESTASIONAL 7
E.
GEJALA DARI DIABETES MELLITUS GESTASIONAL 7
F.
PEMERIKSAAN DIABETES MELITUS
GESTASIONAL 8
G.
PERAN BIDAN DALAM PENCEGAHAN
PENYAKIT 10
H. KOMPLIKASI DIABETES GESTASIONAL 10
I.
PENATALAKSANAAN 13
J.
TERAPI 13
BAB
II ISI
A.
ASUHAN KEBIDANAN 16
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan 26
DAFTAR PUSTAKA 27
BAB
1
LANDASAN TEORI
A.
LATAR
BELAKANG
Kehamilan pada penderita diabetes selalu berisiko, tetapi
resiko ini sudah jauh berkurang sejak makin meningkatnya pengkujian darah di
rumah dan di pahaminya kondisi ini. Pada tahun 1950-an,sekitar 25% wanita
penderita diabetes di inggris kehilangan bainnya baik sebagai akibat keguguran
atau lahir mati dan banyak di antara bayi-bayi ini yang lahir dengan cacat
lahir. Namun dewasa ini setatistik untuk bayi yang sehat dan normal dari
penderita diabetes hampir sama dengan wanita yang tidak menderita diabetes –
suatu lonjakan fenomenal ke depan. Sebagian besar penyebab hal ini adalah makin
di paham manfaat dari setiap usaha untuk mengenali kadar gula darah bahkan
sebelum pembuhan berlanjut kearah lahirnnya bayi yang sehat. Barang kali
kehamilan ini tidak direncanakan atau anda baru sajak mengetahui bahwa anda
hamil, inilah waktu untuk memeganga kendali dan melangkah ke jalan yang benar.
Barangkali anda di beritahu bahwa anda mengalami diabetes gasteasional suatu
bentuk diabetes yang khusus berkaitan dengan kehamilan.
Walaupun bentuk diabetes ini hilang setelah bayi lahir,
diet harus ditinjau ulang dan barang kali dan barangkali di ubah sepanjang
kehamilan, dengan kemungkinan mendapat injeksi insulin bila kadar gula darah
tetap lebih tinggi dan normal. Yang perlu diketahui oleh calon ibu yang
menderita diabetes, dari fakta medis yang kaku, sampai diet, cara relaksasi,
bantuan dan nasehat ibu yang bekerja dan wanita yang tidak bersuami serta
pasturi. Perawatan tubuh, aspek emosional, senam, persalinan, dan menjusui.
Menderita diabetes tidak berakti berbeda dengan wanita
lainnya (maksipun ini berakti bahwa wanita diabetes akan mendapat banyak
perhatian dari pada calon ibu yang normal). Masing-masing individu dengan
diabetes dan tampa diabetes setiap kehamilan adalah unik. Setaip orang memberi
reaksi yang berbeda terhadap pengalaman ini dan tidak tepat bahwa diabetes
membuat kehamilan menjadi lebih berat, seperti halnnya wanita lain, akan
menjalani masa-masa yang menyenangkan dan masa-masa berat selama bulan-bulan
penantian yang pajang ini.
B.
DEFINISI
Diabetes Mellitus merupakan kelainan herediter
dengan ciri insufisensi atau absenya insulin dalam sirkulasi darah konsentrasi
gula darah tinggi, dan berkurangya glikogenesis.frekuensi peyakit ini 0,3-0,7%.
Diabetes mellitus merupakan penyakit
metabolic dengan penyebab yang beragam ,ditandai dengan hiperglikemia kronis serta perubahan metabolisme karbohidrat ,lemak, dan protein akibat defek
sekresi atau kerja insulin ,atau
keduanya.
C. KLASIFIKASI PENYAKIT
v Usia saat onset serta durasi diabetes
(klasifikasi white) tidak berhungan dengan hasil akhir kehamilan.
v Gambaran
prognostic buruk untuk kondisi ini mencakup KAD,komplikasi yang
buruk,hipertensi, pielonefritis dan vaskulopati.
Diabetes
diklasifikasikan sebagai tipe I (bergantung insulin ) atau tipe 2 (tidak
bergantung insulin )berdasarkan apakah pasien memerlukan insulin eksogen untuk mencegah ketoasidosis.diabetes tipe 1 adalah
jenis yang diperantarai oleh system imun
dan timbul pada orang yang secara
genetic rentan.prediposisi ini lebih bersifat permisif daripada kausal dan
Penyakit mungkin dipicu oleh suatu virus
. Terjadi insulinitis inflamatorik
disertai sebukan limfositik pada islet
.kemudian , terjadi stimulasi imunologik antibody terhadap sel-.β. membran sel kemudian menjadi rentan
terhadap antibody sitotoksin autoimun yang menyebabkan kerusakan sel dan timbulnyadiabetes.
Genetika
diabetes tipe 1. Bersifat kompleks tapi terdapat kesepakatan umum bahwa
dijumpai suatu keterkaitan dengan kompleks histokompatibilitas HLA-D yang
terletak di kromosom 6.pada diabetes tipe 1,angka penularan ventrikel rendah
,selain itu angka kejadian bresama untuk
diabetes pada kembar monozigot kurang
dari 50 %. Dan bukan mendekati 100% seandainya diabetes hanya disebabkan oleh
factor genetic (foster,1998).
Diabetes penyulit medis tersering
pada kehamilan .pasien dapat dipisahkan menjadi mereka yang diketahui mengidap
diabetes sebelum hamil (over nyata) dan mereka yang didiagnosis saat hamil
(gestasional). Pada tahun 1998 ,total 103.691 wanita Amerika mengalami
kehamilan dengan penyulit diabetes,yang mencerminkan 2,6 % dari seluruh kelahiran
hidup (ventura dkk. ,2000).diperkirakan bahwa 90 % dari semua kehamilan yang
mengalami penyulit diabetes disebabkan oleh diabetes gestasional. Dengan
demikian ,pada tahun 1998,sekitar 10.000 wanita amerika dengan diabetes
over,dan 90.000 dengan diabetes gestasional,melahirkan janin hidup.
Klasifikasi Dibetes yang Menjadi
Penyulit Kehamilan
Glukosa glukosa
2 jam
Kelas Awitan Plasma puasa Postprandial Terapi
A1 gestasional <105 mg/dl <120 mg/dl diet
B2 gestasional >105 mg/dl >120 mg/dl insulin
Kelas Usia awitan (thn) Durasi (thn) Penyakit vascular Terapi
B Di
atas 20 <10 tidak ada insulin
C 10-19 10-19 tidak ada insulin
D sebelum 10 >20 retinopati jinak insulin
F semua semua nefropatia insulin
R semua semua retinopati
ploriferatif insulin
H semua semua jantung insulin
apabila didiagnosis selama kehamilan :
proteinuria 500 mg atau lebih per 24 jam yang di ukur sabelum usia gestasi 20
minggu.
Dari Amerika Collenge of Obstetricians
and Gynecologists (1986)
·
Diabetes Gestasional
Diabetes
gestasional mengisyaratkan bahwa
gangguan ini dipicu oleh kehamilan,mungkin akibat perubahan-perubahan
fisiologis berlebihan pada metabolism glukosa .
Diabetes
gestasional adalah intoleransi glukosa yang didiagnosis selama kehamil.Diabetes
pada kehamilan atau lebih dikenal dengan Diabetes gestasional merupakan
diabetes awitan-dewasa atau tipe 2 yang terungkap atau muncul selama
kehamilan.pemakaian istilah diagnostic diabetes gestasional dianjurkan untuk
mengkomunikasikan perlukan peningkatan surveilans dan untuk menyakinkan wanita
yang bersangkutan tentang perlunya pemeriksaan lebih lanjut
postpartum.kemungkinsn kematian janin pada diabetes gestasional yang ditepi
dengan benar tampakya tidak berbeda
dengan kemungkinan tersebut pada populasi umum.(Metzger caustan,1998)
Kekhawatiran perinatal
terpenting adalah pertumbuhan janin yang berlebihan,yang dapat menyebabkan
trauma lahir.yang paling penting,lebih dari separuh wanita dengan diabetes
gestasional akhirnya mengalami diabetes over dalam 20 tahun berikutnya,dan
semakin banyak bukti bahwa anak-anak
mereka rentan mengalami diabetes dan
kegemukan dikemudian hari,karena keterkaitan yang erat dengan kegemukan
,upaya-upaya pencegahan sulit dilakukan.
1.Fisiologis
Kehamilan merupakan suatu “keadaan diabetogenik” dengan resistensi
insulin yang meningkat dan ambilan glukosa perifer yang menurun (akibat hormone
plasenta yang memiliki aktivitas anti-insulin). Dengan cara ini ,janin dapat menerima
pasokan glukosa secara kontinu.
Ø Insiden : 3-5% dari seluruh
kehamilan.
2.Patologis
Kondisi ini diakibatkan oleh
defisiensi insulin absolute (diabetes mellitus tergantung insulin [insulin-dependent diabetes mellitus,IDDM]
tipe 1) atau peningkatan resistensi perifer terhadap insulin (diabetes mellitus
tidak tergantung insulin [.non-insulin-dependent
diabetes mellitus ,NIDDM ] tipe II
).
Ø Insiden : kurang dari 1% ibu
dalam kelompok usia subur.
Diabetes
Mellitus tergantung insulin [insulin-dependent
diabetes mellitus,IDDM] tipe 1) biasanya terjadi pada kanak-kanak atau
dewasa awal,IDDM menyebabkan sebagian besar kasus diabetes pragestasional ini
disebabkan oleh penghancuran autoimun sel-β penghasil insulin pada pulau
pangkreas yang memicu ketergantungan insulin dan terdapat redisposisi genetik
terhadap gangguan ini.
Adapun
gejalanya adalah hiperglikemia dan disertai rasa haus,penurunan berat
badan,polidipsi,keletihan dan pandangan kabur.
Diabetes Mellitus tidak tergantung insulin [.non-insulin-dependent diabetes mellitus ,NIDDM
] tipe II biasanya terjadi pada usia pertengahan atau usia lanjut,tetapi
seiring dengan epidemik global,tren untuk muncul lebih awal,terutama dalam
populasi etnis minoritas sehingga ibu yang menderita NIDDM mungkin akan
hamil.Beberapa ibu tersebut telah mengalami GDM
pada kehamilan sebelumnya.
D. PENYEBAB DIABETES MELLITUS GESTASIONAL
Penyakit diabetes mellitus / kencing manis pada umunya diakibatkan oleh
konsumsi makanan yang tidak terkontrol atau sebagai efek samping dari pemakaian
obat-obat tertentu, berikut ini faktor yang dapat menyebabkan seseorang
beresiko terkena diabetes :
· Faktor keturunan
· Kegemukan / obesitas biasanya terjadi pada usia 40 tahun
· Tekanan darah tinggi
· Angka Triglycerid ( salah satu jenis molekul lemak ) yang tinggi
· Level kolesterol yang tinggi
· Gaya hidup modern yang cenderung mengkonsumsi makanan instan
· Merokok dan Stres
· Terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat
· Kerusakan pada sel pankreas
Kemungkinan diabetes dalam kehamilan lebih besar bila :
1. Umur sudah mulai tua
2. Multiparitas
3. Gemuk (obesitas)
4. Ada anggota keluarga yang sakit diabetes
(herediter)
5. Anak lahir dengan berat badan besar ( di
atas 4 kg )
6. Ada sejarah lahir mati dan anak besar.
7. Sering abortus
8. Glukosuria
E.
GEJALA DARI DIABETES MELLITUS
GESTASIONAL
Gejala umum yang dirasakan bagi
penderita diabetes mellitus / kencing manis yaitu :
- Banyak kencing ( polyuria ) terutama pada malam hari
- Gampang haus dan banyak minum ( polydipsia )
- Mudah lapar dan banyak makan ( polyphagia )
- Mudah lelah dan sering mengantuk
- Penglihatan kabur
- Sering pusing dan mual
- Koordinasi gerak anggota tubuh terganggu
- Berat badan menurun terus
- Sering kesemutan dan gatal-gatal pada tangan dan kaki
F.
PEMERIKSAAN DIABETES MELITUS GESTASIONAL
Ø Skrining
Fourth International
Workshop-Conference on Gestational Diabetes: Merekomendasikan skrining untuk
mendeteksi Diabetes Gestasional :
- Risiko Rendah :
Tes glukosa darah tidak
dibutuhkan apabila :
- Angka kejadian diabetes gestational pada daerah tersebut rendah
- Tidak didapatkan riwayat
diabetes pada kerabat dekat
- Usia < 25 tahun
- Berat badan normal sebelum
hamil
- Tidak memiliki riwayat
metabolism glukosa terganggu
- Tidak ada riwayat obstetric terganggu sebelumnya
2.Risiko Sedang :
Dilakukan tes gula darah pada kehamilan 24 – 28
minggu terutama pada wanita dengan ras Hispanik, Afrika, Amerika, Asia Timur,
dan Asia Selatan.
3.Risiko Tinggi : wanita dengan obesitas, riwayat
keluarga dengan diabetes, mengalami glukosuria (air seni mengandung glukosa).
Dilakukan tes
gula darah secepatnya. Bila diabetes gestasional tidak terdiagnosis maka
pemeriksaangula darah diulang pada minggu 24 – 28 kehamilan atau kapanpun
ketika pasien mendapat gejala yang menandakan keadaan hiperglikemia (kadar gula
di dalam darah berlebihan).
Dari Metzger
dan Coustan (1998)
Skrining
selektif seharusnya digunakan pada diabetes gestasional seperti skrining
diabetes pada umumnya. Teknik skrining dianjurkan bagi semua wanita hamil
menurut American Diabetes Association (2005) dengan menggunakan :
- Pasien diberikan 50 g beban glukosa oral, dan kadar gula darahnya
diperiksa 1 jam kemudian.
Bila kadar glukosa plasma >
140 mg/dl maka perlu dilanjutkan dengan tes toleransi glukosa 3 jam.
Tes ini cukup efektif untuk
mengidentifikasikan wanita dengan diabetes gestational
- Tes toleransi glukosa oral adalah tes dimana pasien diberikan 100 g
beban glukosa oral, kemudian diperiksa kadar gula darahnya dengan hasil
pada pasien normal :
Pemeriksaan Kadar Gula darah
|
(mg/dl)
|
Puasa
Jam 1
Jam 2
Jam 3
|
< 95
< 180
< 155
< 140
|
Tabel 1. Tes Beban Glukosa Oral
(American Diabetes Association, 2005)
Bila ditemukan
2 nilai abnormal maka ibu tersebut menderita diabetes melitus. Tes tersebut
dilakukan pada awal kehamilan kemudian diulangi lagi pada usia kehamilan 34
minggu.
World Health
Organization (WHO) merekomendasikan kriteria diagnostik menggunakan tes beban
glukosa oral 75 g. Diabetes gestasional didiagnosis bila:
Pemeriksaan Kadar Gula darah
|
(mg/dl)
|
Puasa
Jam 2
|
> 126
> 140
|
Tabel 2. Tes Beban Glukosa Oral
(WHO)
Pencarian diabetes
gestational dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan ibu hamil dan meyakinkan
seorang ibu untuk melakukan pemeriksaan skrining untuk tes setelah melahirkan.
G. PERAN BIDAN DALAM PENCEGAHAN
PENYAKIT
Peran bidan dalam melayani ibu hamil dengan diabetes melitus
gestasional yaitu menjaga agar ibu tidak mengalami kenaikan berat badan yang
drastis selama masa kehamilan,dan yang terpenting adalam mengontrol pola makan
ibu untuk menjaga perkembangan dan pertumbuhan janin,menjaga berat badan si ibu
tetap ideal,dan menormalkan konsentrasi glukosa darah ibu,serta mengusahakan
bayi yang dilahirkan sehat,dan memantau adanya resiko-resiko kehamilan,dan juga
merencanakan penataleksanaan yang optimal terhadap kehamilan resiko tinggi.
H.
KOMPLIKASI DIABETES GESTASIONAL
1.KOMPLIKASI DIABETES GESTASIONAL
PADA IBU
·
Pre-eklamsia (12%)
·
Hipertensi kronik
(10%)
·
Ketoasidosis (8%)
·
Polihidramion (18%)
·
Persalinan preterm (8%)
·
Kelahiran dengan bedah
sesar (20-60%)
·
Kedaruratan obstetric
lain (hiperglikemia,koma)
·
Penularan secara
genetic (bayi dari ibu dengan diabetes
tipe 1 memiliki resiko mengalami diabetes sebesar 4-5%; bayi dari ibu
dengandiabetes tipe 2 memiliki resiko mengalami diabetes sebesar 25-50%).
Berlawanan
dengan diabetes gestasional ,dibetes pragestasional dikaitkan dengan mortalitas dan morbiditas ibu dan
perinatal yang signifikan.
I. Pre-eklamsia
Hipertensi
yang dipicu atau mengalami eksaserbasi oleh kehamilan merupakan penyulit
utamayang paling memaksa dilakukannya pelahiran preterm pada wanita diabetic .menurut
Garner (1995a) ,angka
kematian perinatal meningkat 20 kali lipat untuk wanita diabetic dengan
preeklamsia dibandinga dengan mereka yang normotensif.faktor resiko khusus
untuk preeklamsia adalah semua penyulit vascular ,proteinurin yang sudah ada sebelumnya
, dan / hipertensi kronik .Yang menarik, terjadinya preeklamsia tampaknya tidak
berkaitan dengan pengendalian glukosa (Garner dkk.,1990)
II. Ketoasidosis
Walaupun hanya mengenai sekitar 8 %
dari kehamilan dengan diabetes ,ketoasidosis tetap merukan salah satu penyulit
paling serius (garner ,1995a).ketoasidosis diabetic dapat terjadi
akibat hiperemesis gravidarum ,pemakain obat simpatomimetik-β untuk
tokolisis,infeksi dan pemakaian kortikosteroid untuk memicu pematangan paru
janin.pada ketoasidosis kematian janin sekitar 20 %.,.
Kent dkk. (1994) mendapatkan hanya
separuh dari wanita muda dengan ketoasidosis rekuren yang berhasil kehamilannya
dibandingkan dengan 95% pada wanita tanpa ketoasidosis .faktor menonjol yang
diperkirakan berperan dalam ketoasidosis rekuren adalah ketidakpatuhan.memang
ketoasidosis dan ketidakpatuhan pasien telah lama dianggap sebagai tanda
prognostic yang buruk pada kehamilan (Pedersen dkk.,1974 ).
III. Hindramnion
Walaupun
kehamilan dengan diabetes sering mengalami penyulit hindramion,penyebab hal ini
belum jelas .penjelasan yang mungkin walaupun belum terbukti adalah terjadinya
poliuria janin akibat hiperglikemia janin ,dalam suatu studi yang
dilakukan di parland hospital ,mendapatkan
bahwa pada wanita diabetes ,indeks cairan amnion sejajar dengan kadar glukosa
cairan amnion .temuan ini mengisyratkan bahwa
hindramnion pada diabetes terjadi
akibat peningkatan konsentrasi glukosa didalam cairan amnion .
IV. Persalinan preterm
Diabetes overt yang telah
muncul sebelum kehamilan adalah suatu
factor resiko pelahiran preterm .sibai dkk.(2000) dari maternal-fetal medicine
unit network of the netional institute of child healt and development
menganalisis hasil kehamilan pada 461
wanita dengan diabetes pragestasi dan mendapatkan bahwa 9% dari para
wanita ini melahirkan secara spontan
pada gestasi 34 minggu atau kurang dibandingkan dengan 4,5 persen pada wanita
dengan nondiabetik .selain iru 7 persen dari wanita diabetic diindikasi menjalani pelahiran
preterm ,dibandingkan dengan hanya 2 persen pada wanita normal \
2. Komplikasi Diabetes
Gestasional Pada Janin
Bayi
dari ibu yang mengalami diabetes
gestasional terpajan dengan glukosa konsentrasi
tinggi sehingga tumbuh
lebih besar daripada janin lain atau dikenal dengsn makrosomia.
1) Abnormalitas
congenital
2) Abortus
spontan (2-3 x)
3) Ketoasidosis diabetic 50-90% mortilitas janin
4) Pertumbuhan
janin terhambat
5) Gugurnya
janin dalam rahim pada usia gestasi lanjut
6) Makrosomia
janin(dengan atau tanpa cedera lahir)
7) Pematangan
organ tertunda : - sindrom gawat nafas
-hipoglikemia
neonatus
-hipokalsemia
neonatus
-hipomagnesemia
neonatus
-polisetemia/hiperviskositas
-hiperbilirubinemia
neonatus 40%
2.Kelainan
congenital pada bayi dengan ibu penderita diabetes
ü Jantung
§ Defek
septum atrium
§ Defek
septum ventrikel
§ Koarktarsio
aorta
§ Transposisi
pembuluh besar
ü Ginjal
§ Hidronefrosis
§ Agenesis
ginjal
§ Duplikasi
ureter
§ Ginjal
polikistik
ü Gastrointestinal
§ Atresia anorektal
§ Atresia
duodenum
§ Fistula
trakeo-esofagus
ü System skeletal dan
system saraf pusat
§ Anensefali
§ Sindrom
regresi kaudal (sangat langka ,tetapi sangat khas untuk diabetes melitus)
§ Mikrosefali
§ Defek
tabung saraf
3.
Pengaruh kehamilan ,persalinan ,dan nifas pada diabetes .
pengaruh
diabetes terhadap kehamilan
a) Abortus
dan partus prematus
b) Hidramnion
c) Pre
eklampsia
d) Kesalahan
letat janin
e) Insufisiensi
placenta
pengaruh
Diabetes terhadap persalinan
a) Inercia
uteri atu atonia uteri
b) Distocia
karena janin (anak besar ,bahu lebar )
c) Kelahiran
mati
d) Persalinan
lebih sering di tolong secara operatif
e) Angka
kejadian perdarahan dan infesi tinggi
f) Morbiditas
dan mortalitas ibu tinggi.
pengaruh
diabetes terhadap nifas
a) Perdarahan
dan infeksi puerperal lebih tinggi.
b)Luka jalan lahir lambat pulih atau
sembuh
I.
PENATALAKSANAAN
Wanita dengan diabetes mellitus
gestasional dapat di bagi menjadi 2 kelas fungsional, tergantung pada kadar
glukosa puasa mereka. Terapi insulin biasanya di anjurkan apabila
penataleksanaan diet standar tidak secara konsisten mempertahankan kadar
glukosa plasma puasa kurang dari 105mg/dl atau glukosa plasma post prandial
kurang dari 120 mg/dl (American college
of obstetrician and gynecologist,1994).
J.
TERAPI
Kecuali ibu memeiliki gejala hiperglikemia,biasanya
dimulai dengan menawarkan saran tentang gaya hidup dan pemantauan glukosa darah
di rumah. 80% ibu akan dikontrol secara adekuat melalui diet dan olah raga.ibu
harus di anjurkan untuk makan makanan secara teratur dan mengkonsumsi 50% diet
mereka dalam bentuk karbohidrat. Jika mereka memiliki berat badan berlebih,aman
untuk tidak menambah lagi berat badan selama kehamilan dengan membatasi energi
secara sedang. Latihan aerobik lengan telah terbukti membantu secara efektif
dan aman. Catatan tentang kadar glukosa darah harus ditanyakan di setiap
kunjungan. Kegagalan konsistens untuk memenuhi target konsentrasi glikosa darah
adalah indikasi untuk memulai terapi insulin. Agens antidiabetes oral tidak
digunakan secara umum meskipun glibenklamid atau (gliburida) ditetapkan aman
dan efektif. Pengkatan nilai glukosa setelah makan paling baik di terapi
melalui analog insulin aspart atau insulin lispro yang bekerja
singkat,sementara peningkatan nilai sebelum makan diterapi dengan insulin
isofan manusia atau insulin detemir.
Pengawasan sendiri kadar gula darah sangat dianjurkan pada wanita dengan
diabetes dalam kehamilan. Tujuan utama monitoring adalah mendeteksi konsentrasi
glukosa yang tinggi yang dapat menyebabkan peningkatan angka kejadian kematian
janin. Selain monitoring, terapi diabetes dalam kehamilan adalah :
- Diet
Terapi nutrisi adalah terapi utama di dalam penatalaksanaan diabetes.
Tujuan utama terapi diet adalah menyediakan nutrisi yang cukup bagi ibu dan
janin, mengontrol kadar glukosa darah, dan mencegah terjadinya ketosis (kadar
keton meningkat dalam darah). Penderita diabetes menurut Lokakarya LIPI/NAS
(1968) dengan berat badan rata-rata cukup diberi diet 1200 – 1800 kalori sehari
selama kehamilan. Pada wanita diabetes gestasional dengan berat badan normal
dibutuhkan 30kkal/kg/hari. Pada wanita dengan obesitas (Indeks Massa Tubuh >
30 kg/m2) dibutuhkan 25 kkal/kg/hari
Pola makan 3 kali makan besar diselingi 3 kali makanan kecil dianjurkan
dalam sehari. Pembatasan jumlah karbohidrat 40% dari jumlah makanan dalam
sehari dapat menurunkan kadar glukosa darah postprandial (2 jam setelah makan)
- Olahraga
Bersepeda dan olah tubuh bagian atas direkomendasikan pada wanita dengan
diabetes gestasional. Para wanita dianjurkan meraba sendiri rahimnya ketika
berolahraga, apabila terjadi kontraksi maka olahraga segera dihentikan.
Olahraga berguna untuk memperbaiki kadar glukosa darah.
- Pengobatan insulin
Penderita yang sebelum kehamilan memerlukan insulin diberikan insulin
dengan dosis yang sama seperti sebelum kehamilan sampai didapatkan tanda-tanda
perlu ditambah atau dikurangi. Terapi insulin direkomendasikan oleh The
American Diabetes Association (1999) ketika terapi diet gagal untuk
mempertahankan kadar gula darah puasa < 95 mg/dl atau 2 jam setelah makan
kadar gula darah < 120 mg/dl.
Terapi obat
pengendali glukosa darah oral pada diabetes gestasional tidak direkomendasikan
oleh ADA maupun ACOG karena obat-obat tersebut dapat melalui plasenta,
merangsang pancreas janin, dan menyebabkan hiperinsulinemia pada janin.
Terapi Obstetrik
Pada penderita
diabetes gestational yang tidak berat, dapat dikendalikan gula darah melalui
diet saja, tidak memiliki riwayat melahirkan bayi makrosomia, maka ibu dapat
melahirkan secara normal dalam usia kehamilan 37 – 40 minggu selama tidak ada
komplikasi lain. Apabila diabetesnya lebih berat dan memerlukan pengobatan
dengan insulin , maka sebaiknya kehamilan diakhiri lebih dini pada kehamilan 36
– 38 minggu terutama bila kehamilannya diikuti oleh komplikasi lain seperti
makrosomia, pre-ekalmpsia, atau kematian janin. Pengakhiran kehamilan lebih
baik lagi dengan induksi (perangsangan) atau operasi Caesar.
Wanita dengan diabetes
gestasional memiliki risiko meningkat untuk mengalami diabetes tipe 2 setelah
melahirkan. Kadar glukosa darah ibu harus diperiksa 6 minggu setelah melahirkan
dan setiap 3 tahun ke depan.
BAB II
ISI
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PATOLOGI
PADA NY.Y G1P0A0 UMUR 26 TAHUN HAMIL
23 MINGGU DENGAN DIABETES
MELITUS GESTASIONAL
DI KLINIK
HUSADA BORNEO
No register :
Masuk BPS Hari / Tanggal : Rabu,
27 Maret 2013/15.40 WITA
Dirawat diruang ;
I. PENGKAJIAN DATA, TANGGAL/PUKUL: 27 Maret 2013 oleh: Bidan
A.Biodata
Istri
Suami
Nama
: Ny. Y Tn.
B
Umur
: 25 tahun 26
tahun
Suku / Bangsa : Banjar / Indonesia Banjar / Indonesia
Agama
: Islam Islam
Pendidikan : DIV Bidan
Pendidik S1 Ekonomi
Pekerjaan : IRT
& Mahasiswi PNS
Alamat rumah : Jl. Suratno Rt.28 Jl. Suratno Rt.28
Guntung
Payung
Guntung Payung
B. Data subjektif
1.
Alasan datang/dirawat
Ibu mengatakan ingin memeriksakan
dirinya dan kandungannya.
2.
Keluhan utama
Ibu mengeluh sering merasakan kesemutan, sering BAK,
sering merasa haus dan lapar Sejak tanggal...... jam.....
3.
Riwayat menstruasI
Menarche :
12 tahun
Siklus : 28 hari
Lamanya : ±7 hari
Banyaknya : 2-3x ganti pembalut
Teratur : ya
4.
Riwayat Perkawinan
Status perkawinan : sah
Lama : 1
tahun
Menikah ke : pertama
Usia menikah pertama kali : 24
tahun
5.
Riwayat obstetrik : G1P0A0
No.
|
UK
|
Thn
|
Keadaan Kehamilan
|
Tempat Partus
|
Penolong
|
Penyulit
|
Nifas
|
Anak
|
||
Jk
|
BB
|
KU
|
||||||||
1.
|
sekarang
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
6.
Riwayat kontrasepsi yang digunakan
Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan alat
kontrasepsi apapun.
7.
Riwayat Kehamilan Sekarang
a.
HPHT :
19 Oktober 2012 HPL : 26 Juli 2013
b.
ANC pertama umur kehamilan : 5
Minggu
c.
Kunjungan ANC
Trimester I
Frekuensi : 2 kali
Keluhan : mual
Terapi
: - Vit B6 100 mg 1 x 1 tablet / hari
- Vit B12
100 mg 1 x 1 tablet / hari
d.
imunisasi TT
TT 1 :
tanggal 5 juni 2012
TT 2 : tanggal 5
juli 2012
TT 3 :
TT 4 :
TT 5 :
e.
Pergerakan janin selama 24 jam
Ibu mengatakan gerakan janin selama 24 jam lebih dari
10 kali.
8.
Riwayat Kesehatan
a.
Penyakit yang pernah / sedang di
derita ( menular, menurun, menahun)
Ibu mengatakan tidak sedang atau pernah menderita penyakit
menular, menurun, maupun menahun.
b.
Penyakit yang pernah/sedang diderita
keluarga (menular,menurun,menahun)
Ibu mengatakan keluarga tidak ada yang sedang atau
pernah menderita penyakit menular, menurun, maupun menahun.
c.
Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan tidak ada riwayat keturunan kembar.
d.
Riwayat operasi
Ibu mengatakan tidak pernah operasi apapun.
e.
Riwayat alergi obat
Ibu mengatakan tidak pernah alergi obat.
9.
pola pemenuhan kebutuhan
a. Pola nutrisi
1) Sebelum Hamil
Kebiasaan makan : 3 kali sehari
Jenis makanan :
Nasi, sayur, ikan, buah-buahan, dan teh manis.
Selera
makan
: Baik
Masalah
: Tidak ada
2) Saat hamil
Kebiasaan makan : 3 – 4 kali sehari
Jenis makanan : Nasi,
sayur, ikan, buah-buahan, teh manis, dan 1 gelas susu.
Selera
makan
: Tinggi
Masalah
: Berat badan meningkat tidak sesuai dengan usia kehamilan.
b. Pola eliminasi
1) BAB :
Frekuensi : 1 kali sehari pada pagi hari
Warna :
Kuning kecoklatan
Konsistensi : Lembek
2) BAK :
Frekuensi : 4-5x sehari
Warna :
Kuning
Bau
: Amoniak
c. Personal Hygiene
1) Frekuensi
mandi
: 2-3x sehari
2) Frekuensi gosok gigi
: 3x sehari
3) Frekuensi ganti
pakaian : 3x sehari
4) Kebersihan
vulva
: Ibu menjaga kebersihan vulvanya dengan mencuci vulva setiap mandi, setelah
BAB dan BAK.
d. Pola aktivitas
Ibu masih bisa melakukan aktivitasnya sehari-hari sebagai ibu rumah tangga.
e. Pola tidur dan istirahat
Tidur siang : ± 2 jam (
14.00-16.00 WITA )
Tidur malam : ± 7 jam ( 22.00-05.00
WITA )
f. Pola Seksual
Frekuensi sebelum hamil : 2 – 3 kali seminggu
Frekuensi saat hamil : 1
kali seminggu
Masalah
: Tidak ada
10. kebiasaan
yang menggangu kesehatan
ibu mengatakan tidak pernah merokok,
minum jamu, dan minuman yang beralkohol.
11. Data
psikososial, spiritual,dan ekonomi (penerimaan ibu/suami/keluarga terhadap
kehamilan, dukungan keluarga, hubungan ibu dengan
suami/keluarga/tetangga,perawatan bayi, kegiatan ibadah, kegiatan sosial,
keadaan ekonomi keluarga).
Ibu/suami/keluarga
mengatakan senang dan sangat menerima kehamilan ini,
Ibu
mengatakan keluarga sangat mendukung
Ibu
melaksanakan ibadah shalat 5 waktu dan aktif ikut pengajian.
Hubungan ibu
dengan keluarga, suami dan juga lingkungan baik-baik saja. Keluarga senang
dengan kehamilan ibu.
Ibu dan
keluarga belum megadakan acara mandi-mandi pada usia kehamilan sekarang dan
didalam kelurga tidak ada kebiasaan yang merugikan seperti memijat perut, dan
meminum ramuan tradisonal.
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum
Kesadaran :
Compos mentis
Keadaan Emosional :
Baik
Tinggi
badan
: 157 cm
Berat badan
- Sebelum hamil : 63 kg
- Saat hamil : 72 kg
Lila : 28 cm
Tanda Tanda Vital
- Tekanan
darah :
120/90 mmHg
- Nadi
: 75x / menit
-
Suhu
: 37 oC
-
Respirasi
: 23x / menit
2. Pemeriksaan fisik
1) Kepala :
Rambut ibu berwarna hitam, rontok,tampak bersih dan ada ketombe.
2) Muka :
Tidak ada closma gravidarum, tidak pucat dan tidak oedema.
3)
Mata : Sklera tidak kuning,
konjungtiva tidak pucat, atau tidak anemia, bentuk mata simetris.
4) Telinga :
Simetris, tidak ada serumen dan pendengaran baik.
5)
Mulut : Bibir pecah-pecah dan
tidak ada sariawan, lidah bersih dan tidak kotor, gigi bersih, tidak ada caries
dentis dan gigi tidak berlubang, gusi tidak berdarah.
6)
Leher : Tidak terlihat adanya
pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe dan tidak ada pembesaran vena jugularis.
7)
Dada : Papilla mammae
menonjol, Areola mammae berwarna kecoklatan / gelap, tidak ada benjolan
abnormal, kolostrum belum keluar.
8)
Abdomen : Tidak ada luka bekas
operasi, perut nampak membesar tidak sesuai dengan usia kehamilan.
Leopold I :TFU
3 jari diatas pusat ( 26 cm)
Besar dan
tidak melenting (bokong)
Leopold II : Pada bagian kanan ibu teraba
bagian-bagian keras, memanjang dan ada tahanan (punggung kanan).
Leopold III : Pada bagian terbawah teraba bagian
yang keras, bundar dan melenting (kepala).
Leopold
IV : Bagian terbawah teraba
bagian yang keras, bundar dan melentingyaitu kepala, belum masuk pintu atas
panggul.
TFU :
26 cm TBJ : TFU – (12) x 155
26 – (12) x
155 = 2170 gram
3. Pemeriksaan penunjang
a.
Distansia
Spinarum : 23,5 cm
b.
Distansia
kristarum : 28 cm
c.
Konjungata Eksterna : 20
cm
d.
Lingkar
panggul : 98 cm
Pemeriksaan
laboatorium
a.
Hb
: 11,5 gr%
b.
Golongan
darah : B
c.
Reduksi
: Positif ( ++ ), glukosa 1,5 %
4. Data penunjang
Hb : 11 gr%
Urine reduksi : positif (++)
II. INTERPRETASI DATA
A.Diagnosa Kebidanan
Seorang ibu Ny. Y umur 25
tahun G1P0A0 hamil 23 Minggu janin tunggal hidup intra uterin dengan diabetes
mellitus gestasional.
Data dasar :
Ibu mengatakan umurnya 25 tahun
Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan yang pertama
dan sebelumnya tidak pernah keguguran
Ibu mengatakan HPHTnya tanggal 19 Oktober 2012.
Keadaan umum :
Baik
Kesadaran :
Composmentis
Tanda Tanda Vital
- Tekanan darah
: 120/90 mmHg
-
Nadi
: 75x / menit
-
Suhu
: 37 oC
-
Respirasi
: 23x / menit
Urin reduksi : positif (++)
B. Masalah
Tidak ada
Data dasar
Tidak ada
III. IDENTIFIKASI DAN ANTISIPASI
DIAGNOSA POTENSIAL
Distosia bahu.
IV. TINDAKAN SEGERA
A. Mandiri
Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi diet yang tepat
Menganjurkan ibu untuk berolahraga
B. Kolaborasi
Berkolaborasi dengan dokter untuk Pemberian terapi insulin
C. Merujuk
Tidak ada.
V. PERENCANAAN Tanggal
: 27 Maret 2013 pukul : 15.40 WITA
1) Beri tahu
ibu dan keluarga hasil pemeriksaan dirinya dan kandungannya.
2) Beri ibu KIE
tentang :
a.
Diabetes gestasional
b.
Pola nutrisi dan diet yang baik
c.
Pola olah raga
d.
Tanda bahaya kehamilan
3) Beri ibu
terapi insulin
4) Anjurkan ibu
untuk SC
5) Anjurkan ibu
untuk datang periksa 2 minggu lagi
VI.PELAKSANAAN Tanggal
: 27 Maret 2013 pukul : 15.45 WITA
1) Memberi tahu
ibu dan keluargahasil pemeriksaan dirinya dan bayinya kurang baik.
2) Memberi ibu
KIE tentang :
a.
Diabetes gestasional
Memberikan
KIE kepada ibu tentang Diabetes Melitus Gestasional yaitu keadaan intoleransi
karbohidrat dari seorang wanita yang diketahui pertama kali ketika dia sedang
hamil. Diabetes gestasional terjadi karena kelainan yang dipicu oleh kehamila,
diperkirakan karena adanya perubahan pada metabolisme glukosa.
b.
Pola nutrisi dan diet yang baik
Pola makan
ibu dalam sehari tiga kali makan besar diselingi tiga kali makan kecildengan
pembatasan jumlah karbohidrat 40% dari jumlah makanan dalam sehari.
Menu makan
ibu dalam sehari:
Menu
|
Bahan
makanan
|
URT
|
Berat
(gram)
|
||
Pagi
|
− Kentang rebus
− Tumis
campur
− Tempe
goreng
− Susu
rendahlemak tanpa gula
|
− Kentang
−
Tempe
−
Minyak goreng
−
Kacang panjang
−
Jagung muda
−
Air
−
Susu
|
1
2
3
5
2
1
|
Buah
Ptng besar
Sdm
Ptng sdg
Buah
Gelas sdg
|
100
50
10
30
30
_
|
Selingan/
snack
|
Buah segar
|
− Apel Merah
|
1
|
Buah
|
100
|
Siang
|
− Kentang rebus
− Ikan gabus
pepes
− Sayur
bening
− Air
putih
|
− Kentang
−
Ikan gabus segar
−
Bayam
−
Labu kuning
−
Daun kemangi
|
1
1
4
5
6
|
Buah
Ptg sdg
Btg sdg
Ptg sdg
4 lembar
|
100
50
25
50
10
|
Selingan/
snack
|
Buah segar
|
Pisang ambon
|
1
|
Buah
|
100
|
Malam
|
− Nasi merah
− Omelet
tomat selada
− Air
putih
|
− Nasi merah
−
Telur
−
Tomat
−
Selada
−
Minyak goreng
−
Air
|
3/4
1
1
1
2
1
|
Gls
Butir
Buah sdg
Lembar
Sdt
Gls
|
150
50
50
5
5
|
Selingan/
snack
|
− Buah segar
|
− Jeruk
|
1
|
Buah
|
100
|
c.
Pola olah raga
Menganjurkan ibu untuk olahraga
ringan seperti jalan-jalan santai padapagi atau sore hari agar tubuh ibu tetap
sehat
d.
Tanda bahaya kehamilan
Menjelaskan tanda bahaya yang dapat
terjadi selama kehamilan seperti perdarahan, sakit kepala yang hebat, odem,
nyeri abdomen / ulu hati, gerakan janin berkurang dan ada gangguan pada
penglihatan, jika ibu mengalami salah satu tanda bahaya tersebut maka
menganjurkan ibu untuk segera memeriksakan diri pada bidan, tenaga kesehatan
lain dan atau tempat pelayanan kesehatan terdekat untuk segera diberikan
penanganan lebih lanjut.
3)
Memberikan terapi insulin agar dapat
mencapai kadar gula darah normal dan memberikan vitamin B1 3×1 (100mg) tablet
sehari, untuk memenuhi kebutuhan vitamin ibu serta memberitahu ibu cara
penggunaann vitamin tersebut, yaitu diminum satu tablet setiap hari dengan air
putih.
4)
Menganjurkan ibu untuk bersalin
secara Seksio sesaria (SC) jika kadar gula darah ibu masih belum normal saat
ibu sudah mendekati hari taksiran partus. Ibu bersedia melakukan SC untuk
keselamatan ibu dan bayi.
5)
Menganjurkan ibu untuk periksa ulang
dua minggu lagi dan jika ibu ada keluhan.
VII.EVALUASI Tanggal
: 27 Maret 2013 pukul : 15.50 WITA
1)
Ibu dan suami cemas mendengar hasil
pemeriksaannya meliputi,keadaan ibu kurang baik. TFU 26 cm, DJJ terdengar pada
punggung kanan. Tekanan darah ibu 120/90 mmHg, suhu 37ºC, nadi 75 x /
menit, Respirasi 23 x / menit. Ibu mengalami diabetes gestasional dengan kadar
gula darah 1,5 %. taksiran berat janin 2170 gram pada usia kehamilan ± 23
minggu.
2) Ibu mengerti
KIE yang di berikan
3)
Insulin telah diberikan dan vitamin
B1 3×1 (100mg) tablet sehari, untuk memenuhi kebutuhan vitamin ibu serta
memberitahu ibu cara penggunaann vitamin tersebut, yaitu diminum satu tablet
setiap hari dengan air putih telah di berikan.
4) Ibu bersedia
melakukan SC jika persalinan spontan tidak memungkinkan untuk dilakukan.
5) Ibu bersedia
untuk melakukan kunjungan ulang.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Diabetes Mellitus merupakan kelainan herediter dengan
ciri insufisensi atau absenya insulin dalam sirkulasi darah konsentrasi gula
darah tinggi, dan berkurangya glikogenesis.frekuensi peyakit ini 0,3-0,7%.
Diabetes
mellitus merupakan penyakit metabolic dengan penyebab yang beragam ,ditandai
dengan hiperglikemia kronis serta
perubahan metabolisme karbohidrat
,lemak, dan protein akibat defek sekresi atau kerja insulin ,atau keduanya.
DAFTAR
PUSTAKA
Norwitz R Erorol dkk , 2007, Obstetri
dan Ginekologi At A Glands ,Erlannga.Jakarta.
Cunningham Gary F dkk, 2004,Obstetri
Williams Edisi 21,EGC.Jakarta.
Nugraheny Esti,2009,Asuhan Kebidanan
Pathologi,Pustaka Rihama.Yogyakarta.
Prawirohardjo
Sarwono,2010, Ilmu Kebidanan, PT Bina Pustaka Sarwono prawirohardjo. Jakarta.
Robson S. Elisabet dkk,2011 , Patologi Pada
Kehamilan Manajemen dan Asuhan kebidanan, EGC. Jakarta.
http://www.scribd.com/doc/36246015/BAB-I-D-pol-Diabetes
Tidak ada komentar:
Posting Komentar