Sabtu, 27 April 2013

asuhan kebidanan ibu hamil dengan diabetes mellitus gestasional


KATA PENGANTAR
Rasa syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya,
Makalah ini sengaja disusun untuk memenuhi tugas  mata kuliah askeb IV, yang berjudul kehamilan dan diabetes. Sehingga dengan adanya makalah ini dapat membantu mahasiswa untuk mengetahu apa penyakit diabetes dalam kehamilan
Dalam menyusun makalah ini kami kerja kelompok, untuk itu kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah terlibat dalam penulisan makalah ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu saran yang membangun dari para pembaca sangat kami harapkan untuk perbaikan penulisan makalah selanjutnya.



Yogyakarta,  Juni 2012 ,


Kelompok 1    





DAFTAR ISI
Kata Pengantar                                                                                                           1
Daftar Isi                                                                                                                     2
BAB I LANDASAN TEORI
A.    LATAR BELAKANG                                                                                   3
B.     DEFINISI                                                                                                       4
C.     KLASIFIKASI PENYAKIT                                                                         4
D.    PENYEBAB DIABETES MELLITUS GESTASIONAL                           7         
E.     GEJALA DARI DIABETES MELLITUS GESTASIONAL                                  7
F.      PEMERIKSAAN DIABETES MELITUS GESTASIONAL                                  8
G.    PERAN BIDAN DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT                          10
H.    KOMPLIKASI  DIABETES GESTASIONAL                                            10                                                       
I.       PENATALAKSANAAN                                                                              13
J.       TERAPI                                                                                                          13

BAB II ISI
A.    ASUHAN KEBIDANAN                                                                            16
BAB III PENUTUP
 A. Kesimpulan                                                                                                    26
DAFTAR PUSTAKA                                                                                                27





BAB 1
LANDASAN TEORI
A.    LATAR BELAKANG
Kehamilan pada penderita diabetes selalu berisiko, tetapi resiko ini sudah jauh berkurang sejak makin meningkatnya pengkujian darah di rumah dan di pahaminya kondisi ini. Pada tahun 1950-an,sekitar 25% wanita penderita diabetes di inggris kehilangan bainnya baik sebagai akibat keguguran atau lahir mati dan banyak di antara bayi-bayi ini yang lahir dengan cacat lahir. Namun dewasa ini setatistik untuk bayi yang sehat dan normal dari penderita diabetes hampir sama dengan wanita yang tidak menderita diabetes – suatu lonjakan fenomenal ke depan. Sebagian besar penyebab hal ini adalah makin di paham manfaat dari setiap usaha untuk mengenali kadar gula darah bahkan sebelum pembuhan berlanjut kearah lahirnnya bayi yang sehat. Barang kali kehamilan ini tidak direncanakan atau anda baru sajak mengetahui bahwa anda hamil, inilah waktu untuk memeganga kendali dan melangkah ke jalan yang benar. Barangkali anda di beritahu bahwa anda mengalami diabetes gasteasional suatu bentuk diabetes yang khusus berkaitan dengan kehamilan.
Walaupun bentuk diabetes ini hilang setelah bayi lahir, diet harus ditinjau ulang dan barang kali dan barangkali di ubah sepanjang kehamilan, dengan kemungkinan mendapat injeksi insulin bila kadar gula darah tetap lebih tinggi dan normal. Yang perlu diketahui oleh calon ibu yang menderita diabetes, dari fakta medis yang kaku, sampai diet, cara relaksasi, bantuan dan nasehat ibu yang bekerja dan wanita yang tidak bersuami serta pasturi. Perawatan tubuh, aspek emosional, senam, persalinan, dan menjusui.
Menderita diabetes tidak berakti berbeda dengan wanita lainnya (maksipun ini berakti bahwa wanita diabetes akan mendapat banyak perhatian dari pada calon ibu yang normal). Masing-masing individu dengan diabetes dan tampa diabetes setiap kehamilan adalah unik. Setaip orang memberi reaksi yang berbeda terhadap pengalaman ini dan tidak tepat bahwa diabetes membuat kehamilan menjadi lebih berat, seperti halnnya wanita lain, akan menjalani masa-masa yang menyenangkan dan masa-masa berat selama bulan-bulan penantian yang pajang ini.


B.     DEFINISI
Diabetes Mellitus merupakan kelainan herediter dengan ciri insufisensi atau absenya insulin dalam sirkulasi darah konsentrasi gula darah tinggi, dan berkurangya glikogenesis.frekuensi peyakit ini 0,3-0,7%.
            Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolic dengan penyebab yang beragam ,ditandai dengan hiperglikemia  kronis serta perubahan metabolisme  karbohidrat ,lemak, dan protein akibat defek sekresi atau kerja insulin  ,atau keduanya.
C.    KLASIFIKASI PENYAKIT
v   Usia saat onset serta durasi diabetes (klasifikasi white) tidak berhungan dengan hasil akhir kehamilan.
v  Gambaran prognostic buruk untuk kondisi ini mencakup KAD,komplikasi yang buruk,hipertensi, pielonefritis dan vaskulopati.

Diabetes diklasifikasikan sebagai tipe I (bergantung insulin ) atau tipe 2 (tidak bergantung insulin )berdasarkan apakah pasien memerlukan  insulin eksogen untuk  mencegah ketoasidosis.diabetes tipe 1 adalah jenis yang diperantarai oleh system imun  dan timbul pada orang yang secara  genetic rentan.prediposisi ini lebih bersifat  permisif daripada kausal dan
Penyakit mungkin dipicu oleh suatu virus . Terjadi insulinitis  inflamatorik disertai sebukan limfositik  pada islet .kemudian , terjadi stimulasi imunologik antibody terhadap  sel-.β. membran sel kemudian menjadi rentan terhadap antibody sitotoksin autoimun yang menyebabkan  kerusakan sel dan timbulnyadiabetes.
Genetika diabetes tipe 1. Bersifat kompleks tapi terdapat kesepakatan umum bahwa dijumpai suatu keterkaitan dengan kompleks histokompatibilitas HLA-D yang terletak di kromosom 6.pada diabetes tipe 1,angka penularan ventrikel rendah ,selain itu angka kejadian bresama  untuk diabetes pada kembar  monozigot kurang dari 50 %. Dan bukan mendekati 100% seandainya diabetes hanya disebabkan oleh factor genetic (foster,1998).
            Diabetes penyulit medis tersering pada kehamilan .pasien dapat dipisahkan menjadi mereka yang diketahui mengidap diabetes sebelum hamil (over nyata) dan mereka yang didiagnosis saat hamil (gestasional). Pada tahun 1998 ,total 103.691 wanita Amerika mengalami kehamilan dengan penyulit diabetes,yang mencerminkan 2,6 % dari seluruh kelahiran hidup (ventura dkk. ,2000).diperkirakan bahwa 90 % dari semua kehamilan yang mengalami penyulit diabetes disebabkan oleh diabetes gestasional. Dengan demikian ,pada tahun 1998,sekitar 10.000 wanita amerika dengan diabetes over,dan 90.000 dengan diabetes gestasional,melahirkan janin hidup.
Klasifikasi Dibetes yang Menjadi Penyulit Kehamilan

                                                                Glukosa                  glukosa 2 jam
Kelas               Awitan                        Plasma puasa             Postprandial              Terapi
A1                          gestasional                   <105 mg/dl                  <120 mg/dl                  diet
B2                           gestasional                   >105 mg/dl                  >120 mg/dl                  insulin
Kelas               Usia awitan (thn)       Durasi (thn)               Penyakit vascular      Terapi
B                     Di atas 20                    <10                              tidak ada                     insulin
C                     10-19                           10-19                           tidak ada                     insulin
D                     sebelum 10                  >20                              retinopati jinak            insulin
F                      semua                          semua                          nefropatia                     insulin
R                     semua                          semua                          retinopati ploriferatif   insulin
H                     semua                          semua                          jantung                                             insulin
apabila didiagnosis selama kehamilan : proteinuria 500 mg atau lebih per 24 jam yang di ukur sabelum usia gestasi 20 minggu.
Dari Amerika Collenge of Obstetricians and Gynecologists (1986)
·       Diabetes Gestasional
Diabetes gestasional mengisyaratkan  bahwa gangguan ini dipicu oleh kehamilan,mungkin akibat perubahan-perubahan fisiologis berlebihan pada metabolism glukosa .
Diabetes gestasional adalah intoleransi glukosa yang didiagnosis selama kehamil.Diabetes pada kehamilan atau lebih dikenal dengan Diabetes gestasional merupakan diabetes awitan-dewasa atau tipe 2 yang terungkap atau muncul selama kehamilan.pemakaian istilah diagnostic diabetes gestasional dianjurkan untuk mengkomunikasikan perlukan peningkatan surveilans dan untuk menyakinkan wanita yang bersangkutan tentang perlunya pemeriksaan lebih lanjut postpartum.kemungkinsn kematian janin pada diabetes gestasional yang ditepi dengan benar  tampakya tidak berbeda dengan kemungkinan tersebut pada populasi umum.(Metzger caustan,1998)
Kekhawatiran perinatal terpenting adalah pertumbuhan janin yang berlebihan,yang dapat menyebabkan trauma lahir.yang paling penting,lebih dari separuh wanita dengan diabetes gestasional akhirnya mengalami diabetes over dalam 20 tahun berikutnya,dan semakin banyak  bukti bahwa anak-anak mereka  rentan mengalami diabetes dan kegemukan dikemudian hari,karena keterkaitan yang erat dengan kegemukan ,upaya-upaya pencegahan sulit dilakukan.
1.Fisiologis
Kehamilan merupakan suatu  “keadaan diabetogenik” dengan resistensi insulin yang meningkat dan ambilan glukosa perifer yang menurun (akibat hormone plasenta yang memiliki aktivitas anti-insulin). Dengan cara ini ,janin dapat menerima pasokan  glukosa secara kontinu.
Ø  Insiden                        : 3-5% dari seluruh kehamilan.
2.Patologis
            Kondisi ini diakibatkan oleh defisiensi insulin absolute (diabetes mellitus tergantung insulin [insulin-dependent diabetes mellitus,IDDM] tipe 1) atau peningkatan resistensi perifer terhadap insulin (diabetes mellitus tidak tergantung insulin [.non-insulin-dependent diabetes mellitus ,NIDDM ] tipe II  ).
Ø  Insiden                        : kurang dari 1% ibu dalam kelompok usia subur.
Diabetes Mellitus tergantung insulin [insulin-dependent diabetes mellitus,IDDM] tipe 1) biasanya terjadi pada kanak-kanak atau dewasa awal,IDDM menyebabkan sebagian besar kasus diabetes pragestasional ini disebabkan oleh penghancuran autoimun sel-β penghasil insulin pada pulau pangkreas yang memicu ketergantungan insulin dan terdapat redisposisi genetik terhadap gangguan ini.
Adapun gejalanya adalah hiperglikemia dan disertai rasa haus,penurunan berat badan,polidipsi,keletihan dan pandangan kabur.
Diabetes Mellitus tidak tergantung insulin [.non-insulin-dependent diabetes mellitus ,NIDDM ] tipe II biasanya terjadi pada usia pertengahan atau usia lanjut,tetapi seiring dengan epidemik global,tren untuk muncul lebih awal,terutama dalam populasi etnis minoritas sehingga ibu yang menderita NIDDM mungkin akan hamil.Beberapa ibu tersebut telah mengalami GDM  pada kehamilan sebelumnya. 
D.    PENYEBAB DIABETES MELLITUS GESTASIONAL
Penyakit diabetes mellitus / kencing manis pada umunya diakibatkan oleh konsumsi makanan yang tidak terkontrol atau sebagai efek samping dari pemakaian obat-obat tertentu, berikut ini faktor yang dapat menyebabkan seseorang beresiko terkena diabetes :
·       Faktor keturunan
·       Kegemukan / obesitas biasanya terjadi pada usia 40 tahun
·       Tekanan darah tinggi
·       Angka Triglycerid ( salah satu jenis molekul lemak ) yang tinggi
·       Level kolesterol yang tinggi
·       Gaya hidup modern yang cenderung mengkonsumsi makanan instan
·       Merokok dan Stres
·       Terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat
·       Kerusakan pada sel pankreas
Kemungkinan diabetes dalam kehamilan lebih besar bila :
1.      Umur sudah mulai tua
2.      Multiparitas
3.      Gemuk (obesitas)
4.      Ada anggota keluarga yang sakit diabetes (herediter)
5.      Anak lahir dengan berat badan besar ( di atas 4 kg )
6.      Ada sejarah lahir mati dan anak besar.
7.      Sering abortus
8.      Glukosuria
E.     GEJALA DARI DIABETES MELLITUS GESTASIONAL
Gejala umum yang dirasakan bagi penderita diabetes mellitus / kencing manis yaitu :
  • Banyak kencing ( polyuria ) terutama pada malam hari
  • Gampang haus dan banyak minum ( polydipsia )
  • Mudah lapar dan banyak makan ( polyphagia )
  • Mudah lelah dan sering mengantuk
  • Penglihatan kabur
  • Sering pusing dan mual
  • Koordinasi gerak anggota tubuh terganggu
  • Berat badan menurun terus
  • Sering kesemutan dan gatal-gatal pada tangan dan kaki

F.      PEMERIKSAAN DIABETES MELITUS GESTASIONAL
Ø  Skrining
Fourth International Workshop-Conference on Gestational Diabetes: Merekomendasikan skrining untuk mendeteksi Diabetes Gestasional :
  1. Risiko Rendah :
Tes glukosa darah tidak dibutuhkan apabila :
  • Angka kejadian diabetes gestational pada daerah tersebut rendah
  • Tidak didapatkan riwayat diabetes pada kerabat dekat
  • Usia < 25 tahun
  • Berat badan normal sebelum hamil
  • Tidak memiliki riwayat metabolism glukosa terganggu
  • Tidak ada riwayat obstetric terganggu sebelumnya
2.Risiko Sedang :
Dilakukan tes gula darah pada kehamilan 24 – 28 minggu terutama pada wanita dengan ras Hispanik, Afrika, Amerika, Asia Timur, dan Asia Selatan.
3.Risiko Tinggi : wanita dengan obesitas, riwayat keluarga dengan diabetes, mengalami glukosuria (air seni mengandung glukosa).
Dilakukan tes gula darah secepatnya. Bila diabetes gestasional tidak terdiagnosis maka pemeriksaangula darah diulang pada minggu 24 – 28 kehamilan atau kapanpun ketika pasien mendapat gejala yang menandakan keadaan hiperglikemia (kadar gula di dalam darah berlebihan).


Dari Metzger dan Coustan (1998)
Skrining selektif seharusnya digunakan pada diabetes gestasional seperti skrining diabetes pada umumnya. Teknik skrining dianjurkan bagi semua wanita hamil menurut American Diabetes Association (2005) dengan menggunakan :
  • Pasien diberikan 50 g beban glukosa oral, dan kadar gula darahnya diperiksa 1 jam kemudian.
Bila kadar glukosa plasma > 140 mg/dl maka perlu dilanjutkan dengan tes toleransi glukosa 3 jam.
Tes ini cukup efektif untuk mengidentifikasikan wanita dengan diabetes gestational
  • Tes toleransi glukosa oral adalah tes dimana pasien diberikan 100 g beban glukosa oral, kemudian diperiksa kadar gula darahnya dengan hasil pada pasien normal :
Pemeriksaan Kadar Gula darah
(mg/dl)
Puasa
Jam 1
Jam 2
Jam 3
< 95
< 180
< 155
< 140




Tabel 1. Tes Beban Glukosa Oral (American Diabetes Association, 2005)
Bila ditemukan 2 nilai abnormal maka ibu tersebut menderita diabetes melitus. Tes tersebut dilakukan pada awal kehamilan kemudian diulangi lagi pada usia kehamilan 34 minggu.
World Health Organization (WHO) merekomendasikan kriteria diagnostik menggunakan tes beban glukosa oral 75 g. Diabetes gestasional didiagnosis bila:
Pemeriksaan Kadar Gula darah
(mg/dl)
Puasa
Jam 2
> 126
> 140

Tabel 2. Tes Beban Glukosa Oral (WHO)
Pencarian diabetes gestational dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan ibu hamil dan meyakinkan seorang ibu untuk melakukan pemeriksaan skrining untuk tes setelah melahirkan.


G.    PERAN BIDAN DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT
  Peran bidan dalam melayani ibu hamil dengan diabetes melitus gestasional yaitu menjaga agar ibu tidak mengalami kenaikan berat badan yang drastis selama masa kehamilan,dan yang terpenting adalam mengontrol pola makan ibu untuk menjaga perkembangan dan pertumbuhan janin,menjaga berat badan si ibu tetap ideal,dan menormalkan konsentrasi glukosa darah ibu,serta mengusahakan bayi yang dilahirkan sehat,dan memantau adanya resiko-resiko kehamilan,dan juga merencanakan penataleksanaan yang optimal terhadap kehamilan resiko tinggi.
H.    KOMPLIKASI  DIABETES GESTASIONAL
1.KOMPLIKASI DIABETES GESTASIONAL PADA IBU
·         Pre-eklamsia  (12%)
·         Hipertensi kronik (10%)
·         Ketoasidosis (8%)
·         Polihidramion (18%)
·         Persalinan preterm (8%)
·         Kelahiran dengan bedah sesar (20-60%)
·         Kedaruratan obstetric lain (hiperglikemia,koma)
·         Penularan secara genetic (bayi dari ibu dengan diabetes  tipe 1 memiliki resiko mengalami diabetes sebesar 4-5%; bayi dari ibu dengandiabetes tipe 2 memiliki resiko mengalami diabetes sebesar 25-50%).
Berlawanan dengan diabetes gestasional ,dibetes pragestasional dikaitkan  dengan mortalitas dan morbiditas ibu dan perinatal yang signifikan.
                I.   Pre-eklamsia
Hipertensi yang dipicu atau mengalami eksaserbasi oleh kehamilan merupakan penyulit utamayang paling memaksa dilakukannya pelahiran preterm pada wanita diabetic .menurut Garner  (1995a) ,angka kematian perinatal meningkat 20 kali lipat untuk wanita diabetic dengan preeklamsia dibandinga dengan mereka yang normotensif.faktor resiko khusus untuk preeklamsia adalah semua penyulit vascular ,proteinurin yang sudah ada sebelumnya , dan / hipertensi kronik .Yang menarik, terjadinya preeklamsia tampaknya tidak berkaitan dengan pengendalian glukosa (Garner dkk.,1990)
             II.   Ketoasidosis
            Walaupun hanya mengenai sekitar 8 % dari kehamilan dengan diabetes ,ketoasidosis tetap merukan salah satu penyulit paling serius (garner ,1995a).ketoasidosis diabetic dapat terjadi akibat hiperemesis gravidarum ,pemakain obat simpatomimetik-β untuk tokolisis,infeksi dan pemakaian kortikosteroid untuk memicu pematangan paru janin.pada ketoasidosis kematian janin sekitar 20 %.,.
            Kent dkk. (1994) mendapatkan hanya separuh dari wanita muda dengan ketoasidosis rekuren yang berhasil kehamilannya dibandingkan dengan 95% pada wanita tanpa ketoasidosis .faktor menonjol yang diperkirakan berperan dalam ketoasidosis rekuren adalah ketidakpatuhan.memang ketoasidosis dan ketidakpatuhan pasien telah lama dianggap sebagai tanda prognostic yang buruk pada kehamilan (Pedersen dkk.,1974 ).
          III.   Hindramnion
                    Walaupun kehamilan dengan diabetes sering mengalami penyulit hindramion,penyebab hal ini belum jelas .penjelasan yang mungkin walaupun belum terbukti adalah terjadinya poliuria janin akibat hiperglikemia janin ,dalam suatu studi yang dilakukan  di parland hospital ,mendapatkan bahwa pada wanita diabetes ,indeks cairan amnion sejajar dengan kadar glukosa cairan amnion .temuan ini mengisyratkan bahwa  hindramnion pada diabetes  terjadi akibat peningkatan konsentrasi glukosa didalam cairan amnion .
          IV.   Persalinan preterm
                    Diabetes overt yang telah muncul sebelum kehamilan adalah  suatu factor resiko pelahiran preterm .sibai dkk.(2000) dari maternal-fetal medicine unit network of the netional institute of child healt and development menganalisis hasil kehamilan  pada 461 wanita dengan diabetes pragestasi dan mendapatkan bahwa 9% dari para wanita  ini melahirkan secara spontan pada gestasi 34 minggu atau kurang dibandingkan dengan 4,5 persen pada wanita dengan nondiabetik .selain iru 7 persen dari wanita  diabetic diindikasi menjalani pelahiran preterm ,dibandingkan dengan hanya 2 persen pada wanita  normal \



2.      Komplikasi Diabetes Gestasional Pada Janin
            Bayi dari ibu yang mengalami diabetes gestasional terpajan dengan  glukosa konsentrasi tinggi sehingga tumbuh lebih besar daripada janin lain atau dikenal dengsn makrosomia.
1)      Abnormalitas congenital                                                        
2)      Abortus spontan (2-3 x)                                                                     
3)       Ketoasidosis diabetic 50-90% mortilitas janin                      
4)      Pertumbuhan janin terhambat                                                
5)      Gugurnya janin dalam rahim pada usia gestasi lanjut            
6)      Makrosomia janin(dengan atau tanpa cedera lahir)   
7)      Pematangan organ tertunda :  - sindrom gawat nafas
                                                -hipoglikemia neonatus
                                                -hipokalsemia neonatus
                                                -hipomagnesemia neonatus
                                                -polisetemia/hiperviskositas
                                                -hiperbilirubinemia neonatus 40%
            2.Kelainan congenital pada bayi dengan ibu penderita diabetes

ü  Jantung
§  Defek septum atrium
§  Defek septum ventrikel
§  Koarktarsio aorta
§  Transposisi pembuluh besar
ü  Ginjal
§  Hidronefrosis
§  Agenesis ginjal
§  Duplikasi ureter
§  Ginjal polikistik


ü  Gastrointestinal
§  Atresia  anorektal
§  Atresia duodenum
§  Fistula trakeo-esofagus
ü  System skeletal dan system saraf pusat
§  Anensefali
§  Sindrom regresi kaudal (sangat langka ,tetapi sangat khas untuk diabetes melitus)
§  Mikrosefali
§  Defek tabung saraf


3. Pengaruh kehamilan ,persalinan ,dan nifas pada diabetes .
pengaruh diabetes terhadap kehamilan
a)      Abortus dan partus prematus
b)      Hidramnion
c)      Pre eklampsia
d)     Kesalahan letat janin
e)      Insufisiensi placenta
pengaruh Diabetes terhadap persalinan
a)      Inercia uteri atu atonia uteri
b)      Distocia karena janin (anak besar ,bahu lebar )
c)      Kelahiran mati
d)     Persalinan lebih sering di tolong secara operatif
e)      Angka kejadian perdarahan dan infesi tinggi
f)       Morbiditas dan mortalitas ibu tinggi.
pengaruh diabetes terhadap nifas
a)      Perdarahan dan infeksi puerperal lebih tinggi.
b)Luka jalan lahir lambat pulih atau sembuh

I.       PENATALAKSANAAN
Wanita dengan diabetes mellitus gestasional dapat di bagi menjadi 2 kelas fungsional, tergantung pada kadar glukosa puasa mereka. Terapi insulin biasanya di anjurkan apabila penataleksanaan diet standar tidak secara konsisten mempertahankan kadar glukosa plasma puasa kurang dari 105mg/dl atau glukosa plasma post prandial kurang dari 120 mg/dl (American college of obstetrician and gynecologist,1994).
J.      TERAPI
Kecuali ibu memeiliki gejala hiperglikemia,biasanya dimulai dengan menawarkan saran tentang gaya hidup dan pemantauan glukosa darah di rumah. 80% ibu akan dikontrol secara adekuat melalui diet dan olah raga.ibu harus di anjurkan untuk makan makanan secara teratur dan mengkonsumsi 50% diet mereka dalam bentuk karbohidrat. Jika mereka memiliki berat badan berlebih,aman untuk tidak menambah lagi berat badan selama kehamilan dengan membatasi energi secara sedang. Latihan aerobik lengan telah terbukti membantu secara efektif dan aman. Catatan tentang kadar glukosa darah harus ditanyakan di setiap kunjungan. Kegagalan konsistens untuk memenuhi target konsentrasi glikosa darah adalah indikasi untuk memulai terapi insulin. Agens antidiabetes oral tidak digunakan secara umum meskipun glibenklamid atau (gliburida) ditetapkan aman dan efektif. Pengkatan nilai glukosa setelah makan paling baik di terapi melalui analog insulin aspart atau insulin lispro yang bekerja singkat,sementara peningkatan nilai sebelum makan diterapi dengan insulin isofan manusia atau insulin detemir.
Pengawasan sendiri kadar gula darah sangat dianjurkan pada wanita dengan diabetes dalam kehamilan. Tujuan utama monitoring adalah mendeteksi konsentrasi glukosa yang tinggi yang dapat menyebabkan peningkatan angka kejadian kematian janin. Selain monitoring, terapi diabetes dalam kehamilan adalah :
  1. Diet
Terapi nutrisi adalah terapi utama di dalam penatalaksanaan diabetes. Tujuan utama terapi diet adalah menyediakan nutrisi yang cukup bagi ibu dan janin, mengontrol kadar glukosa darah, dan mencegah terjadinya ketosis (kadar keton meningkat dalam darah). Penderita diabetes menurut Lokakarya LIPI/NAS (1968) dengan berat badan rata-rata cukup diberi diet 1200 – 1800 kalori sehari selama kehamilan. Pada wanita diabetes gestasional dengan berat badan normal dibutuhkan 30kkal/kg/hari. Pada wanita dengan obesitas (Indeks Massa Tubuh > 30 kg/m2) dibutuhkan 25 kkal/kg/hari
Pola makan 3 kali makan besar diselingi 3 kali makanan kecil dianjurkan dalam sehari. Pembatasan jumlah karbohidrat 40% dari jumlah makanan dalam sehari dapat menurunkan kadar glukosa darah postprandial (2 jam setelah makan)
  1. Olahraga
Bersepeda dan olah tubuh bagian atas direkomendasikan pada wanita dengan diabetes gestasional. Para wanita dianjurkan meraba sendiri rahimnya ketika berolahraga, apabila terjadi kontraksi maka olahraga segera dihentikan. Olahraga berguna untuk memperbaiki kadar glukosa darah.


  1. Pengobatan insulin
Penderita yang sebelum kehamilan memerlukan insulin diberikan insulin dengan dosis yang sama seperti sebelum kehamilan sampai didapatkan tanda-tanda perlu ditambah atau dikurangi. Terapi insulin direkomendasikan oleh The American Diabetes Association (1999) ketika terapi diet gagal untuk mempertahankan kadar gula darah puasa < 95 mg/dl atau 2 jam setelah makan kadar gula darah < 120 mg/dl.
Terapi obat pengendali glukosa darah oral pada diabetes gestasional tidak direkomendasikan oleh ADA maupun ACOG karena obat-obat tersebut dapat melalui plasenta, merangsang pancreas janin, dan menyebabkan hiperinsulinemia pada janin.
Terapi Obstetrik
Pada penderita diabetes gestational yang tidak berat, dapat dikendalikan gula darah melalui diet saja, tidak memiliki riwayat melahirkan bayi makrosomia, maka ibu dapat melahirkan secara normal dalam usia kehamilan 37 – 40 minggu selama tidak ada komplikasi lain. Apabila diabetesnya lebih berat dan memerlukan pengobatan dengan insulin , maka sebaiknya kehamilan diakhiri lebih dini pada kehamilan 36 – 38 minggu terutama bila kehamilannya diikuti oleh komplikasi lain seperti makrosomia, pre-ekalmpsia, atau kematian janin. Pengakhiran kehamilan lebih baik lagi dengan induksi (perangsangan) atau operasi Caesar.
Wanita dengan diabetes gestasional memiliki risiko meningkat untuk mengalami diabetes tipe 2 setelah melahirkan. Kadar glukosa darah ibu harus diperiksa 6 minggu setelah melahirkan dan setiap 3 tahun ke depan.




BAB II
ISI
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PATOLOGI
PADA NY.Y G1P0A0 UMUR 26 TAHUN HAMIL 23 MINGGU  DENGAN DIABETES MELITUS GESTASIONAL
DI KLINIK HUSADA BORNEO 

No register                              :
Masuk BPS Hari / Tanggal     : Rabu, 27 Maret 2013/15.40  WITA
Dirawat diruang                      ;
I. PENGKAJIAN DATA, TANGGAL/PUKUL: 27 Maret 2013 oleh: Bidan
A.Biodata
Istri                               Suami
Nama                 : Ny. Y                                   Tn. B
Umur                  : 25 tahun                             26 tahun
Suku / Bangsa    : Banjar / Indonesia              Banjar / Indonesia
Agama               : Islam                                   Islam
Pendidikan         : DIV Bidan Pendidik         S1 Ekonomi
Pekerjaan           : IRT & Mahasiswi               PNS
Alamat rumah    : Jl. Suratno Rt.28                Jl. Suratno Rt.28
Guntung Payung                 Guntung Payung
B. Data subjektif
1.      Alasan datang/dirawat
Ibu mengatakan ingin memeriksakan dirinya dan kandungannya.
2.       Keluhan utama
Ibu mengeluh sering merasakan kesemutan, sering BAK, sering merasa haus dan lapar Sejak tanggal...... jam.....
3.      Riwayat menstruasI


Menarche        : 12 tahun
Siklus              : 28 hari
Lamanya         : ±7 hari
Banyaknya      : 2-3x ganti pembalut
Teratur             : ya

4.      Riwayat  Perkawinan

Status perkawinan       : sah
Lama                           : 1 tahun
Menikah ke                 : pertama
Usia menikah pertama kali      : 24 tahun

5.      Riwayat obstetrik : G1P0A0
No.
UK
Thn
Keadaan Kehamilan
Tempat Partus
Penolong
Penyulit
Nifas
Anak
Jk
BB
KU
1.
sekarang
-
-
-
-
-
-
-

6.      Riwayat kontrasepsi yang digunakan
Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun.
7.      Riwayat Kehamilan Sekarang
a.       HPHT           : 19 Oktober 2012                               HPL    : 26 Juli 2013
b.      ANC pertama umur kehamilan : 5 Minggu
c.       Kunjungan ANC
Trimester I
Frekuensi : 2 kali
Keluhan   : mual
Terapi      :    - Vit B6 100 mg 1 x 1 tablet / hari
- Vit B12 100 mg 1 x 1 tablet / hari
d.      imunisasi TT
TT 1  : tanggal  5 juni 2012
TT 2  : tanggal 5 juli 2012
TT 3  :
TT 4  :
TT 5  :
e.       Pergerakan janin selama 24 jam
Ibu mengatakan gerakan janin selama 24 jam lebih dari 10 kali.
8.      Riwayat Kesehatan
a.    Penyakit yang pernah / sedang di derita ( menular, menurun, menahun)
Ibu mengatakan tidak sedang atau pernah menderita penyakit menular, menurun, maupun menahun.
b.    Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga (menular,menurun,menahun)
Ibu mengatakan keluarga tidak ada yang sedang atau pernah menderita penyakit menular, menurun, maupun menahun.
c.    Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan tidak ada riwayat keturunan kembar.
d.   Riwayat operasi
Ibu mengatakan tidak pernah operasi apapun.
e.    Riwayat alergi obat
Ibu mengatakan tidak pernah alergi obat.

9.      pola pemenuhan kebutuhan
a.    Pola nutrisi
1)   Sebelum Hamil
Kebiasaan makan      :  3 kali sehari
Jenis makanan          :  Nasi, sayur, ikan, buah-buahan, dan    teh manis.
Selera makan             :  Baik
Masalah                     :  Tidak ada
2)   Saat hamil
Kebiasaan makan      :  3 – 4 kali sehari
Jenis makanan         :  Nasi, sayur, ikan, buah-buahan, teh manis, dan 1 gelas susu.
Selera makan             :  Tinggi
Masalah                    :  Berat badan meningkat tidak sesuai dengan usia kehamilan.

b.    Pola eliminasi
1)   BAB  :
Frekuensi       : 1 kali sehari pada pagi hari
Warna            : Kuning kecoklatan
Konsistensi    : Lembek
2)   BAK  :
Frekuensi       :  4-5x sehari
Warna            : Kuning
Bau                : Amoniak
c.    Personal Hygiene
1)   Frekuensi mandi                    : 2-3x sehari
2)   Frekuensi gosok gigi             : 3x sehari
3)   Frekuensi ganti pakaian         :  3x sehari
4)   Kebersihan vulva                  : Ibu menjaga kebersihan vulvanya dengan mencuci vulva setiap mandi, setelah BAB dan BAK.
d.   Pola aktivitas
Ibu masih bisa melakukan aktivitasnya sehari-hari sebagai ibu rumah tangga.
e.    Pola tidur dan istirahat
Tidur siang         : ± 2 jam ( 14.00-16.00 WITA )
Tidur malam       : ± 7 jam ( 22.00-05.00 WITA )
f.     Pola Seksual
Frekuensi sebelum hamil   : 2 – 3 kali seminggu
Frekuensi saat hamil         : 1 kali seminggu
Masalah                             : Tidak ada

10.  kebiasaan yang menggangu kesehatan
ibu mengatakan tidak pernah merokok, minum jamu, dan minuman yang beralkohol.
11.  Data psikososial, spiritual,dan ekonomi (penerimaan ibu/suami/keluarga terhadap kehamilan, dukungan keluarga, hubungan ibu dengan suami/keluarga/tetangga,perawatan bayi, kegiatan ibadah, kegiatan sosial, keadaan ekonomi keluarga).
Ibu/suami/keluarga mengatakan senang dan sangat menerima kehamilan ini,
Ibu mengatakan keluarga sangat mendukung
Ibu melaksanakan ibadah shalat 5 waktu dan aktif ikut pengajian.
Hubungan ibu dengan keluarga, suami dan juga lingkungan baik-baik saja. Keluarga senang dengan kehamilan ibu.
Ibu dan keluarga belum megadakan acara mandi-mandi pada usia kehamilan sekarang dan didalam kelurga tidak ada kebiasaan yang merugikan seperti memijat perut, dan meminum ramuan tradisonal.




B.     DATA OBJEKTIF
1.    Pemeriksaan Umum
a.    Keadaan Umum
Kesadaran                                  : Compos mentis
Keadaan Emosional                   : Baik
Tinggi badan                    : 157 cm

Berat badan
-       Sebelum hamil       : 63 kg
-       Saat hamil              : 72 kg
 Lila                               : 28 cm
Tanda Tanda Vital
-       Tekanan darah             : 120/90 mmHg
-       Nadi                             : 75x / menit
-       Suhu                            : 37 oC
-       Respirasi                      : 23x  / menit

2.    Pemeriksaan fisik
1)   Kepala         : Rambut ibu berwarna hitam, rontok,tampak bersih dan ada ketombe.
2)   Muka           : Tidak ada closma gravidarum, tidak pucat dan  tidak oedema.
3)   Mata              : Sklera tidak kuning, konjungtiva tidak pucat, atau tidak anemia, bentuk mata simetris.
4)   Telinga         : Simetris, tidak ada serumen dan pendengaran baik.
5)   Mulut            : Bibir pecah-pecah dan tidak ada sariawan, lidah bersih dan tidak kotor, gigi bersih, tidak ada caries  dentis dan gigi tidak berlubang, gusi tidak berdarah.
6)   Leher             : Tidak terlihat adanya pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe dan tidak ada pembesaran vena jugularis.
7)   Dada             : Papilla mammae menonjol, Areola mammae berwarna kecoklatan / gelap, tidak ada benjolan abnormal, kolostrum belum keluar.
8)   Abdomen      : Tidak ada luka bekas operasi, perut nampak membesar tidak sesuai dengan usia kehamilan.
Leopold I           :TFU 3 jari diatas pusat ( 26 cm)
Besar dan tidak melenting  (bokong)
Leopold II           : Pada bagian kanan ibu teraba bagian-bagian keras, memanjang dan ada tahanan (punggung kanan).
Leopold III         : Pada bagian terbawah teraba bagian yang keras, bundar dan melenting (kepala).
Leopold IV         : Bagian terbawah teraba bagian yang keras, bundar dan melentingyaitu kepala, belum masuk pintu atas panggul.

TFU                   : 26 cm                                                TBJ      : TFU – (12) x 155
26 – (12) x 155 = 2170 gram
3. Pemeriksaan penunjang
a.       Distansia Spinarum      : 23,5 cm
b.      Distansia kristarum      : 28 cm
c.       Konjungata Eksterna   : 20 cm
d.      Lingkar panggul          : 98 cm
 Pemeriksaan laboatorium
a.       Hb                                : 11,5 gr%
b.      Golongan darah           : B
c.       Reduksi                       : Positif ( ++ ), glukosa 1,5 %

4. Data penunjang
   Hb                   : 11 gr%
   Urine reduksi  : positif (++)

II. INTERPRETASI DATA
A.Diagnosa Kebidanan
            Seorang ibu Ny. Y umur 25 tahun G1P0A0 hamil 23 Minggu janin tunggal hidup intra uterin dengan diabetes mellitus gestasional.
Data dasar :
Ibu mengatakan umurnya 25 tahun
Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan yang pertama dan sebelumnya tidak pernah keguguran
Ibu mengatakan HPHTnya tanggal 19 Oktober 2012.
Keadaan umum      : Baik
Kesadaran              : Composmentis
Tanda Tanda Vital
-       Tekanan darah             : 120/90 mmHg
-       Nadi                             : 75x / menit
-       Suhu                            : 37 oC
-       Respirasi                      : 23x  / menit
         
Urin reduksi           : positif (++)
B. Masalah
     Tidak ada
     Data dasar
     Tidak ada

III. IDENTIFIKASI DAN ANTISIPASI DIAGNOSA POTENSIAL
     Distosia bahu.
IV. TINDAKAN SEGERA
A.    Mandiri
Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi diet yang tepat
Menganjurkan ibu untuk berolahraga
B.     Kolaborasi
Berkolaborasi dengan dokter untuk Pemberian terapi insulin
C.     Merujuk
Tidak ada.

V. PERENCANAAN                        Tanggal : 27 Maret 2013         pukul : 15.40 WITA
1)      Beri tahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan dirinya dan kandungannya.
2)      Beri ibu KIE tentang :
a.       Diabetes gestasional
b.      Pola nutrisi dan diet yang baik
c.       Pola olah raga
d.      Tanda bahaya kehamilan
3)      Beri ibu terapi insulin
4)      Anjurkan ibu untuk SC
5)      Anjurkan ibu untuk datang periksa 2 minggu lagi

VI.PELAKSANAAN                        Tanggal : 27 Maret 2013         pukul : 15.45 WITA
1)      Memberi tahu ibu dan keluargahasil pemeriksaan dirinya dan bayinya kurang baik.
2)      Memberi ibu KIE tentang :
a.       Diabetes gestasional
Memberikan KIE kepada ibu tentang Diabetes Melitus Gestasional yaitu keadaan intoleransi karbohidrat dari seorang wanita yang diketahui pertama kali ketika dia sedang hamil. Diabetes gestasional terjadi karena kelainan yang dipicu oleh kehamila, diperkirakan karena adanya perubahan pada metabolisme glukosa.
b.      Pola nutrisi dan diet yang baik
Pola makan ibu dalam sehari tiga kali makan besar diselingi tiga kali makan kecildengan pembatasan jumlah karbohidrat 40% dari jumlah makanan dalam sehari.
Menu makan ibu dalam sehari:
Menu
Bahan makanan
URT
Berat (gram)
Pagi
− Kentang rebus
− Tumis campur
− Tempe goreng
− Susu rendahlemak tanpa gula
−     Kentang
−     Tempe
−     Minyak goreng
−     Kacang panjang
−     Jagung muda
−     Air
−     Susu
1
2
3
5
2
1
Buah
Ptng besar
Sdm
Ptng sdg
Buah
Gelas sdg
100
50
10
30
30
_
Selingan/
snack
Buah segar
−     Apel Merah
1
Buah
100
Siang
− Kentang rebus
− Ikan gabus pepes
− Sayur bening
− Air putih
−     Kentang
−     Ikan gabus segar
−     Bayam
−     Labu kuning
−     Daun kemangi
1
1
4
5
6
Buah
Ptg sdg
Btg sdg
Ptg sdg
4 lembar
100
50
25
50
10
Selingan/
snack
Buah segar
Pisang ambon
1
Buah
100
Malam
− Nasi merah
− Omelet tomat selada
− Air putih
−     Nasi merah
−     Telur
−     Tomat
−     Selada
−     Minyak goreng
−     Air
3/4
1
1
1
2
1
Gls
Butir
Buah sdg
Lembar
Sdt
Gls
150
50
50
5
5
Selingan/
snack
− Buah segar
−     Jeruk
1
Buah
100













































c.       Pola olah raga
Menganjurkan ibu untuk olahraga ringan seperti jalan-jalan santai padapagi atau sore hari agar tubuh ibu tetap sehat
d.      Tanda bahaya kehamilan
Menjelaskan tanda bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan seperti perdarahan, sakit kepala yang hebat, odem, nyeri abdomen / ulu hati, gerakan janin berkurang dan ada gangguan pada penglihatan, jika ibu mengalami salah satu tanda bahaya tersebut maka menganjurkan ibu untuk segera memeriksakan diri pada bidan, tenaga kesehatan lain dan atau tempat pelayanan kesehatan terdekat untuk segera diberikan penanganan lebih lanjut.
3)      Memberikan terapi insulin agar dapat mencapai kadar gula darah normal dan memberikan vitamin B1 3×1 (100mg) tablet sehari, untuk memenuhi kebutuhan vitamin ibu serta memberitahu ibu cara penggunaann vitamin tersebut, yaitu diminum satu tablet setiap hari dengan air putih.
4)      Menganjurkan ibu untuk bersalin secara Seksio sesaria (SC) jika kadar gula darah ibu masih belum normal saat ibu sudah mendekati hari taksiran partus. Ibu bersedia melakukan SC untuk keselamatan ibu dan bayi.
5)      Menganjurkan ibu untuk periksa ulang dua minggu lagi dan jika ibu ada keluhan.
VII.EVALUASI        Tanggal : 27 Maret 2013         pukul : 15.50 WITA
1)      Ibu dan suami cemas mendengar hasil pemeriksaannya meliputi,keadaan ibu kurang baik. TFU 26 cm, DJJ terdengar pada punggung kanan. Tekanan darah ibu  120/90 mmHg, suhu 37ºC, nadi 75 x / menit, Respirasi 23 x / menit. Ibu mengalami diabetes gestasional dengan kadar gula darah 1,5 %. taksiran berat janin 2170 gram pada usia kehamilan ± 23 minggu.
2)      Ibu mengerti KIE yang di berikan
3)      Insulin telah diberikan dan vitamin B1 3×1 (100mg) tablet sehari, untuk memenuhi kebutuhan vitamin ibu serta memberitahu ibu cara penggunaann vitamin tersebut, yaitu diminum satu tablet setiap hari dengan air putih telah di berikan.
4)      Ibu bersedia melakukan SC jika persalinan spontan tidak memungkinkan untuk dilakukan.
5)      Ibu bersedia untuk melakukan kunjungan ulang.



  


BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Diabetes Mellitus merupakan kelainan herediter dengan ciri insufisensi atau absenya insulin dalam sirkulasi darah konsentrasi gula darah tinggi, dan berkurangya glikogenesis.frekuensi peyakit ini 0,3-0,7%.
            Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolic dengan penyebab yang beragam ,ditandai dengan hiperglikemia  kronis serta perubahan metabolisme  karbohidrat ,lemak, dan protein akibat defek sekresi atau kerja insulin  ,atau keduanya.


DAFTAR PUSTAKA

Norwitz R Erorol dkk , 2007, Obstetri dan Ginekologi At A Glands ,Erlannga.Jakarta.

Cunningham Gary F dkk, 2004,Obstetri Williams Edisi 21,EGC.Jakarta.

Nugraheny Esti,2009,Asuhan Kebidanan Pathologi,Pustaka Rihama.Yogyakarta.

Prawirohardjo Sarwono,2010, Ilmu Kebidanan, PT Bina Pustaka Sarwono prawirohardjo. Jakarta.

 Robson S. Elisabet dkk,2011 , Patologi Pada Kehamilan Manajemen dan Asuhan kebidanan, EGC. Jakarta.



http://www.scribd.com/doc/36246015/BAB-I-D-pol-Diabetes




GAMBAR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar